Minggu, 13 Februari 2011

Ekspedisi Kali Dadar

Dusun Gadingsari, Desa Mangunsari, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang secara geografis terletak di antara 110° 9’ 36” sampai 110° 17’ 51” Bujur Timur, 7° 23’ 23” sampai 7° 31’ 60” Lintang Selatan, pada ketinggian 469 m dpl (di atas permukaan laut), yang membentang dengan luas wilayah 19,5 hektar, terdiri atas tanah pekarangan seluas 4,3 hektar dan tanah persawahan seluas 15,2 hektar. Dusun Gadingsari berjarak 18 Km dari puncak gunung Merapi, memiliki topografi bergelombang dengan kemiringan bervariasi.       


Alam pedesaan dusun Gadingsari mampu memberikan kesejukan, kedamaian dalam kehidupan masyarakat pedesaan. Dusun yang dibatasi oleh kali Dadar, dengan lebar bervariasi 10 sampai 20 meter, dari hulu di sebelah timur desa hingga batas desa sebelah barat berkelok-kelok dengan sudut belokan antara 30 sampai 60 derajat, kemiringan antara 8 sampai 15 derajat, banyak batu-batu dalam berbagai ukuran di sepanjang alur kali.


Populasi bambu dengan berbagai jenis memperjelas batas dusun tumbuh berumpun-rumpun di dekat bantaran kali atau di antara tanaman keras lainnya, ada jenis bambu petung (Dendrocalamus asper), bambu ori (Bambusa arundinacea), bambu ampel (Bambusa vulgaris) dan bambu tali (Gigantochloa apus) yang mempunyai peranan sangat penting bagi warga dusun Gadingsari.

Dusun Gadingsari begitu asri sebelum terkena dampak erupsi Gunung Merapi Nopember 2010. Kawasan yang alami dan asri dengan suasana kekeluargaan dan keramahan masyarakat setempat memberikan kesan tersendiri, dan menarik minat orang untuk berkunjung di Gadingsari. Pedesaan yang dilingkungi kali nan jernih dan airnya mengalir deras sepanjang tahun. 

Salah satu kali yang menarik untuk dikembangkan sebagai wisata arung jeram adalah kali Dadar yang berhulu di gunung Merbabu, karena berhulu di Merbabu maka Kali Dadar terbebas dari aliran lahar dingin Merapi.sehingga terbebas dari aliran lahar dingin Merapi..Dari jika dilihat dari atas terlihat meliuk-liuk bagaikan Nagasasra melindungi dan memberikan nuansa kehidupan tersendiri yang unik beda dengan daerah lain. 





Adalah sekelompok anak muda yang memprakarsai oleh raga Arung Jeram Kali Dadar, dikoordinir oleh Nanang dan Rahmat dengan beberapa pemuda dusun telah mendapatkan restu pak Edy Nur Subechi (Kepala Desa Mangunsari), pak Marsan (Keala Dusun Gadingsari), dan relawan peduli sadar wisata telah memulai Ekspedisi Sobo Deso Sobo Kali di bulan Desember 2010.







Sederhana, mereka tidak menggunakan perahu karet, tetapi ban karet ukuran besar untuk melakukan sobokali, mula-mula jarak yang ditawarkan kepada rombongan pemula yakni anak-anak SMA 5 Semarang dengan jarak kurang lebih 2 Km, Welcome drink adalah minuman khas produksi ibu-ibu PKK warga dusun Gadingsari, dengan nyamikan jajan pasar, makanan tradisional berbahan singkong atau sejenis umbi lainnya telah menyambut kedatangan rombongan yang berjumlah 22 orang, dengan 3 pembimbingnya. Welcome drink cukup menghilangkan rasa haus dieperjalanan Semarang-Gadingsari. 



Setelah mendapatkan penjelasan teknik bermain, melakukan pemansan maka ekspedisi sobo deso pun dimulai. Rombongan naik menuju ke hulu sungai melewati pondok pesantren Gontor VI yang berada di ujung dusun, kemudian menuruni tebing kali Dadar di dekat "tempuran". Di sini tim pemandu ekspedisi lebih mempertajam intstruksi, dan rambu-rambu yang perlu dibaca, antara lain bendera kuning, bendera merah dan bendera biru. Bendera Merah tempat pemberangkatan, tempat pos rehat dan tempat akhir perjalanan. Bendara Kuning berarti waspada arus cukup deras, dan jeram  mengintai, bendera biru berarti arus tenang dan cukup dalam wilayah yang akan dilalui, kuranng dari 2 meter jika aliran air pasang, jika air surut  kedalamannya hampir setinggi orang dewasa berdiri.

Ekspedisi sobo kali memakan waktu bisa sampai 2 atau 3 jam, biasanya peserta tak puas jika hanya sekali melewatinya, maka pemandu pun melayani mereka maksimal dua kali, karena jarah pemberangkatan dan finish sekitar 2 Km dengan medan naik dan kemiringan sekitar 15 derajat.

Setelah cukup puas, saatnya rombongan istirahat untuk menikmati makan siang, ada dua tawaran: makan siang di posko atau makan siang di tepi kali. Pilihan ke dua inilah yang paling banyak diminati. Rombongan menikmati makan siang dengan nasi megono, dan lauk yang sesuai dengan alas makan daun pisang, memberikan kesan alami,


Tanpa terasa waktu yang disepakati telah usai, anak-anak rombongan SMA 5 Semarang pun pamitan, dan masih cukup waktu bagi mereka untuk melanjutkan perjalanan wisata. Letak Dusun Gadingsari adalah daerah strategis sebagai daerah tujuan wisata, karena berada dalam jalur wisata strategis Borobudur – Ketep Pass (Kab Magelang) – Selo Pass (Kab Boyolali), atau Borobudur – Ketep Pass (Kab Magelang) - Jogja. 

Silahkan datang dan kami akan pandu anda dan rombongan dengan gaya tersendiri Expedition Sobo Deso Sobo Kali di Gadingsari. Kontak person yang dapat anda hubungi adalah : Nanang (085743682692) atau Suprihationo (08122513225).

KENALI NEGERIMU CINTAI NEGERIMU, dan buktikan kenangan yang tak terlupakan yang anda dapatkan.

2 komentar:

  1. waaaahhh...kayaknya seru tuh, kapan ya saya bisa cobain ???

    BalasHapus
  2. Silahkan kapan saja boleh, sementara kapasitas layanan kami utk sobokali masih untuk maksimal 30 orang. Konfirmasi SETIDAKNYA 20 hari sebelumnya, agar kami bisa jadwalkan dengan baik.

    BalasHapus